Di
era globalisasi yang semakin maju ini, keberadaan smartphone
telah menjadi teman hidup yang wajib ada di samping kita. Ke mana pun
kita pergi, smartphone selalu menemani untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi, informasi, dan hiburan. Namun tahukah Anda jika smartphone
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh?
Berikut dampak buruk smartphone yang perlu diwaspadai :
1. Membahayakan kesehatan mata
Apakah anda pernah merasakan mata kering setelah memakai smartphone?
Hal
itu disebabkan karena anda terlalu lama fokus menatap layar smartphone
dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika terus dibiarkan bisa berdampak
pada peradangan dan infeksi mata. Solusinya, sesuaikan ukuran huruf pada
smartphone senyaman mungkin, sering mengedipkan mata, dan gunakan
ketika berada dalam ruangan dengan penerangan yang cukup dan tidak lebih
dari 15 menit.
2. Meningkatkan resiko kram jari dan peradangan
Jari, pergelangan dan siku pada tangan merupakan daerah yang paling
dikorbankan dari penggunaan smartphone secara berlebihan. Efeknya tentu
akan mulai anda rasakan seperti sering terjadi kram pada jari tangan
serta beresiko meningkatkan peradangan pada sendi (tendinitis).
Solusinya, batasi penggunaan smartphone dan lakukan peregangan setelah
menggunakan smartphone pada ketiga area diatas.
3. Mengakibatkan pegal pada daerah leher dan punggung
Sebagian besar pengguna smartphone selalu berposisi menunduk saat
menatap layar smartphone miliknya. Inilah yang mengakibatkan rasa sakit
atau nyeri pada daerah leher dan punggung. Solusinya, sejajarkan
smartphone dengan kepala anda, maka rasa sakit pada kedua daerah
tersebut dapat anda hindari.
4. Mengganggu ingatan manusia
Pernahkah anda menelepon dalam waktu yang lama dan smartphone anda
menjadi panas? Nah, di situlah radiasi yang paling banyak dari
smartphone yang dapat mengganggu daya ingat anda. Ketika anda
menggunakan ponsel langsung tanpa bantuan headseat maka telinga anda
akan terpapar langsung dengan radiasi. Jika anda memang harus
menggunakan ponsel dalam waktu lama, disarankan menggunakan headseat
atau loadspeaker.
5. Menyebabkan kanker otak
Penggunaan ponsel dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
dapat pula menyebabkan timbulnya kanker otak, khususnya yang sering
menelpon dan ditempelkan di telinga. Radiasi ponsel dikategorikan zat
karsinogenik yang dapat memicu kanker otak. Para pakar melakukan
penelitian menemukan adanya peningkatan glioma dan resiko terhadap
kanker otak akustik neuroma bagi anda yang menggunakan menggunakan
ponsel dalam waktu yang lama. Untuk itu pakailah ponsel seperlunya saja
untuk menghindari hal-hal buruk tersebut.
Tips mengurangi efek negatif radiasi ponsel :
- Hindari menggunakan ponsel saat sinyal lemah (rendah). Saat sinyal
lemah, ponsel akan bekerja lebih keras untuk memperoleh koneksi,
sehingga menciptakan kemungkinan radiasi lebih besar.
- Kurangi penggunaan ponsel di ruang yang tertutup, seperti lift, kereta api atau mobil. Selain itu, menggunakan ponsel saat mengemudi juga dapat membahayakan keselamatan.
- Gunakan speakerphone. Jika Anda sendiri dan tidak ingin
mengganggu orang lain, maka penggunaan speakerphone merupakan cara
terbaik karena memiliki jarak aman dari kepala Anda.
- Jika Anda benar-benar ingin menempatkan ponsel di dekat kepala Anda,
beralih telinga dengan teratur, telinga kanan dan kiri. Hal ini dapat
membatasi kontak yang terlalu lama di satu sisi, yang telah dikaitkan
dengan peningkatan resiko kanker otak pada sisi kepala dimana ponsel
biasanya digunakan.
- Jangan meletakkan ponsel Anda dalam saku. Sebuah penelitian baru
menemukan bahwa pria yang membawa ponsel mereka di saku mereka memiliki
jumlah sperma 25 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak membawa
ponsel. Bagian tubuh yang berbeda menyerap intensitas radiasi yang
berbeda, dan jaringan testis mungkin lebih rentan.
- Jangan meletakkan ponsel di dekat tempat tidur. Anda mungkin perlu
alarm ponsel untuk membantu bangun pagi-pagi. Tapi sebaiknya jangan
meletakkan ponsel di dekat tempat tidur, khususnya di dekat posisi
kepala Anda. Medan elektromagnetik dapat mengurangi produksi melatonin
dalam tubuh yang dapat menyebabkan resiko peningkatan kanker dan
penyakit lainnya.