Mau bikin film seperti ditelevisi, pastinya semua mau, ayo kita belajar bareng untuk membuat film.heheheheheee............... ayo simak..!!!!
Temukan Ide Cerita
Kalau tak ada ide
cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak
tercipta juga. Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah
pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang
baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.
Riset
Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film
ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin
membuat film bergenre sejarah. Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya
membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut,
atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh
atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.
Casting
Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian
tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh
utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan
terjadi adegan
ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu
diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.
Shooting
Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang
sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan
kerja-kerjanya. Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk
mengambil gambar.
Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang
pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat
shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran
film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.
Editing
Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar
mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim
Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya
adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil
gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau
mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu.
Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke
publik.
Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan
step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :
1. Buatlah Ide
Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran.
Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film
itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan
familiar di hati masyarakat.
2. Buatlah sasaran ide kita
Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.
3. Sinopsis film
Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis.
Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan
menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang
ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan
ending yang mengejutkan.
4. Naskah Skenario
Bila film telah selesai, buatlah skenario.
Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal
lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi,
mulailah membuat film.
5. Mulai membuat Film
Tentukan story board film kita, tentukan lokasi,
cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang
diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.
6, Siapkan alat-alat teknis
Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piƱata make up, dan lain-lain sebagainya.
7. Tentukan budget
Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat
budget atau anggaran film. Tetapi lebih baik
budget sudah disiapkan sejak awal.
8. Syuting dan Editing
Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.
9. Review dan Revisi
Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian
scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada
scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.
10. Buat promosi
Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.
11. Masukkan dalam DVD
Setelah film Anda
finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVD itu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.
Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja
pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan
terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah,
lambat laun akan menjadi mudah.
10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK
1. Riset Awal!
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat
film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau
sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya
kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data
yang kita dapat tadi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa
pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan
dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset
kosong (bawa cadangan ya).
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih
dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data
yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film.
Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide
yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di
rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah
alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di
Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari
sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara,
daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar
(footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja
orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang
mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan
minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali
merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak
suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan
wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga,
gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan,
tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar
daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti
kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa
membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan
tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari
daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang
sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya
waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan
lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar
yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup.
Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat.
Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget
menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa
yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan
buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita
tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam
komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah
itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat
sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik
mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan.
Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang
sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang
pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa
menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara,
wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.